Kamis, 16 Desember 2010

Sebait Do'a

duhai dzat penggenggam jiwa,

tentramkanlah kami dalam buaian cintamu,

cinta yang membuat kami tak lagi mengeluh..

karena Engkau telah pilihkan yang terbaik,,

dalam jaminan malaikat-malaikat suci penjaga diri..

yang tegakkan sayapnya erat-erat..


saat ada berjuta alasan untuk berhenti,,
tapi cukup satu alasan untuk kembali melangkah...

saat ada berjuta alasan untuk menyerah,,
tapi cukup satu alasan untuk berjuang...

saat ada berjuta alasan untuk membenci,,
tapi cukup satu alasan untuk mencintai...

saat ada berjuta alasan untuk berpaling,,
tapi cukup satu alasan untuk memantapkan hati...

semoga satu alasan itu hanya Engkau,

ya ALLAH...

Sang Pemilik Cinta.......

Andai Suatu Saat Jatuh Cinta

Ya Robbi...
Aku mohon ijin, bila suatu saat aku jatuh cinta...
Jangan biarkan cinta untuk Mu berkurang...

Ya Robbi...
Andaikan Kau ijinkan aku punya pinta..
Bila suatu saat aku jatuh cinta pada hambamu...
Maka penuhi hatiku dgn bilangan cinta tak terbatas...
Agar cinta ku pada Mu tetap utuh...

Ya Robbi...
Andaikan Kau ijinkan, bila suatu saat aku jatuh cinta...
Aku memohon kepada Mu, pilihkanlah & biarkan ku pilih Seseorang yg hatinya penuh dgn kasih Mu...
Dan membuatku makin mengagungkan Mu...

Subhanalloh...

Mengembalikan Diri Pada Ikhlas

"Dan tiada mereka diperintah melainkan supaya mengabdi kepada Allah dengan tulus ikhlas, beragama yang lurus." (QS. Al- Bayyinah; 5)

Masih segar dalam ingatan kita pasca Pemilu Legislatif bulan April yang lalu, ada seorang caleg di daerah Nusa Tenggara yang gagal menjadi anggota dewan, dia mencabuti tiang listrik yang telah disumbangkannya serta mengambil paksa gedung sekolah yang telah dihibahkannya beberapa waktu sebelum Pemilu; hanya karena dia mendapatkan suara yang sangat sedikit di daerah pemilihannya. Jelas saat dia menyumbang tiang listrik dan menghibahkan gedung sekolah, niatnya tidak ikhlas karena Allah, tapi lebih karena berharap mendapatkan simpati dari masyarakat agar memilihnya pada Pemilu Legislatif. Pada contoh lain, ada seorang ibu yang rajin berpuasa senin kamis dengan harapan dia bisa mengurangi berat badannya sambil beribadah kepada Allah. Setelah dua bulan rutin berpuasa, ternyata tidak ada hasil. Berat badannya tetap seperti semula, akhirnya dia kecewa dan tidak mau berpuasa lagi. Seandainya ibu ini meletakkan niat beribadah kepada Allah pada urutan pertama hingga ke sepuluh dalam puasanya, tentunya ibu ini tidak perlu kecewa karena dia telah mendapatkan apa yang diniatkannya, ridlo Allah. Dan masih banyak contoh lain bahwa masyarakat kita, terutama ummat Islam, yang sudah mulai melupakan semangat ikhlas dalam hatinya ketika beramal. Harapan-harapan duniawi masih sering menguasai niat dari amal ibadahnya.

Keutamaan ikhlas dalam setiap amal

Di dalam setiap niat yang terpenting adalah ikhlas. Arti ikhlas adalah memperindah ibadah atau amal kebajikan karena Allah semata-mata dan mengharapkan keridloan-Nya. Ikhlas berarti memurnikan tujuan ber-taqarrub kepada Allah swt. dari hal-hal yang mengotorinya. Ikhlas adalah syarat diterimanya suatu amal shalih yang dilaksanakan sesuai dengan sunnah Rasulullah saw.. Allah swt. telah berfirman, "Dan tiada mereka diperintah melainkan supaya mengabdi kepada Allah dengan tulus ihklas, beragama yang lurus." (QS. Al- Bayyinah; 5). Ayat ini menerangkan bahwa dalam beribadah kepada Allah, kita harus benar-benar melaksanakan ibadah tersebut dengan ikhlas untuk mengharap ridlo-Nya. Ibadah tidak hanya terbatas pada pada ibadah pokok (mahdloh) saja, seperti shalat, puasa, zakat, dan lain-lain; tapi juga setiap amal perbuatan baik selain ibadah pokok (ghoiru mahdloh), seperti bekerja untuk memberi nafkah keluarga, belajar agar mengerti hukum-hukum agama, dan lain-lain. Setiap amal perbuatan yang baik harus kita laksanakan dengan tulus ikhlas karena Allah. Seorang hamba hanya akan selamat dari godaan setan dengan keikhlasan. Allah swt. berfirman, mengungkapkan pernyataan iblis, "(Iblis) menjawab, ‘demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hambamu yang selalu ikhlas’.". (QS. Shad : 82-83). Hati yang penuh dengan keikhlasan akan menyelamatkan diri dari tergelincir atau terpuruk karena godaan setan, karena setan dan iblis tidak akan mampu mempengaruhi orang yang ikhlas untuk ikut bersama mereka.

Ikhlas bertempat pada niat

Niat adalah titik tolak permulaan dalam segala amal perbuatan, perjuangan, dan lain-lain. Niat menjadi ukuran yang menentukan tentang baik dan buruknya suatu perkataan atau perbuatan. Fungsi dan peran niat itu sangat menentukan, sehingga sebagian ulama' salaf menyimpulkan, "Kerapkali amal yang kecil menjadi besar karena niat yang baik, dan kerapkali pula amal yang besar menjadi kecil karena salah niatnya". Niat adalah dorongan yang tumbuh dalam hati manusia, yang menggerakkan untuk melaksanakan amal perbuatan atau ucapan tertentu. Kedudukan niat diterangkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sayyidina Umar bin Khattab ra. beliau berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat. Dan sesungguhnya tiap-tiap orang memperoleh suatu dengan niatnya. Barang siapa yang hijrah pada jalan Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrah karena ingin memperoleh keduniaan, atau ingin mengawini seorang wanita, maka hijrahnya itu ialah kearah yang dituju itu." (HR. Bukhari dan Muslim). Asbabul wurud hadist ini menjelaskan dahulu ada seorang sahabat yang hijrah karena ingin menikah dengan seorang wanita dimana wanita itu mengajukan syarat hanya ingin menikah di tempat Rasulullah saw. berada (Madinah), maka sahabat tersebut bersedia hijrah. Namun kata Rasulullah saw. hijrah sahabat tadi tidak tercatat sebagai amal yang diterima karena niatnya bukan karena Allah dan Rasul-Nya. Sangat penting membersihkan niat dari segala sesuatu yang mengotorinya dan menempatkan ikhlas pada tempat tertinggi dalam niat. Niat sendiri tempatnya di hati (qalbu) dan dilaksanakan sebelum melakukan suatu amal. Adapun setelah amal dilaksanakan kita juga harus tetap menjaga keikhlasan agar tidak dikotori oleh bisikan nafsu dan syetan. Kita sering menyebutnya dengan istilah ridlo. Contohnya seperti, ada seorang yang sedang dililit kesulitan, dia berkeyakinan bahwa hanya Allah-lah yang sanggup menyelesaikan kesulitannya. Lalu dia beribadah dengan tekun siang dan malam, berdoa tiada henti dengan ikhlas hanya untuk mendapatkan ridlo Allah, karena dia yakin jika Allah ridlo, maka kesulitannya akan teratasi. Satu bulan berlalu, namun kesulitannya tidak juga terselesaikan, dia pun ridlo atas keputusan Allah dan tetap melanjutkan amal ibadahnya, hingga suatu ketika kesulitannya terselesaikan karena pertolongan Allah. Dia bersyukur tiada henti dan tetap beribadah seperti semula. Demikianlah, dalam mengharapkan sesuatu kita harus istiqomah ikhlas, baik sebelum, saat, maupun setelah beramal.

Lawan dari ikhlas adalah riya'

Niat yang tidak ikhlas dinamakan riya', dan riya' termasuk salah satu penyakit rohani (qalbu) yang oleh Rasulullah saw. digolongkan kepada syirik kecil, walaupun dalam bentuk yang tidak terang-terangan. Orang yang riya' melakukan ibadah dan amal yang baik dengan tujuan agar mendapat pujian dari orang lain serta tujuan selain Allah. Nabi saw. pernah bersabda, "Barang siapa yang shalat dengan riya', sesungguhnya dia telah melakukan syirik, dan demikian juga barang siapa yang bersedekah dengan riya', sesungguhnya dia telah melakukan syirik; karena Allah Azza wa Jalla berfirman (dalam hadits qudsi), 'Aku adalah penentu terbaik bagi orang yang telah menyekutukan sesuatu pada-Ku. Amal perbuatannya yang sedikit maupun yang banyak bagi yang disekutukannya, sedangkan Aku sama sekali tidak perlu padanya'." (HR. Ahmad). Dikatakan syirik karena orang yang riya' telah menempatkan niat yang seharusnya hanya ada Allah disana, akan tetapi digantikan niat agar dia dipuji oleh orang lain, disini letak syiriknya, dalam niatnya ada orang lain, bukan Allah. Orang lain diposisikan jauh lebih utama daripada Allah. Orang yang dalam niatnya ada riya' sangatlah merugi. Selain telah dianggap menyekutukan Allah, diapun tidak akan mendapat pahala dari apa yang dilakukan, karena riya' telah menghanguskan amal yang telah diperbuat. Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah swt. tidak menerima suatu amal, kecuali jika dikerjakan murni karena-Nya dan mengharap wajah-Nya." (HR. Abu Dawud dan Nasa'i dengan sanad yang bagus). Berbeda apabila orang yang beramal shalih secara terang-terangan dilihat oleh manusia, tapi niatnya supaya dicontoh oleh manusia lain, ini tidak termasuk kategori riya', justru akan membuahkan pahala bagi orang banyak apalagi jika amal tersebut didasari oleh niat yang ikhlas.

Berhati-hati terhadap 'ujub dalam ikhlas

Syech as-Suusiy berkata, "Ikhlas adalah tidak merasa telah berbuat ikhlas. Barang siapa masih menyaksikan keikhlasan dalam ikhlasnya, maka keikhlasannya masih membutuhkan keikhlasan lagi". Dalam hal ini Syech as-Suusiy ingin menjelaskan tetang membersihkan amal dari sifat 'ujub. Merasa ikhlas dan melihat keikhlasan diri adalah 'ujub, dan itu merupakan salah satu perusak keikhlasan. Amal yang ikhlas adalah yang bersih dari segala jenis perusak keihlasan. Orang 'ujub merasa kagum terhadap dirinya sendiri karena telah berbuat ikhlas walaupun sebenarnya orang lain tidak tahu. Seperti itulah jika amal kita tidak didasari oleh ikhlas karena Allah. Diam dalam kesendirian dalam beramal belum tentu menjadikan kita pandai mengelola hati.

Penutup

Lebih lanjut Syech Fudlail bin 'Iyadl berkata, "Meninggalkan suatu amal karena orang lain adalah riya', sedangkan beramal karena orang lain adalah syirik. Adapun ikhlas adalah Allah swt. menyelamatkanmu dari keduanya.". Ternyata demikian sulit kita harus menjaga hati agar selalu ikhlas, tidak riya', serta tidak 'ujub. Namun bukan berarti menjaga niat agar selalu ikhlas itu tidak mungkin. Dengan terus belajar ilmu ikhlas dan berlatih mengamalkannya dengan tekun, insyaallah kita akan mampu. Seorang yang mahir tidak terlahir langsung mahir. Tapi pasti ada proses belajar dan berlatih tanpa henti sebelumnya hingga akhirnya menjadi mahir. Mari kita senantiasa mencari ilmu tentang ikhlas dan sedikit demi sedikit berlatih mengamalkannya, demi niat yang bersih hanya mengharap ridlo Allah.

Wallahu a'lam bishshawab.

Menunggu Kedatangan Sebuah Do'a

Akhir-akhir ini langit cemberut....
Mengisahkan tentang cerita duka hatiku. Sementara rindu menjerit-jerit mencari sosok yang tak kunjung datang. Kemarin ia masih di sini. Berdialog bercengkrama, menguntai kasih bersama sejuta kebahagian.

Tampaknya awanpun cemburu, ia lalu bercerita kepada senja. Senja yang oleh sebagian orang dianggap ibu dari kesabaran.

Sementara di sini, aku masih bergumul dengan sepi. Aku hanya bisa menyandarkan keresahan ini pada rakaat-rakaat sunyi, sambil berusaha dan berdo'a. Semoga segala resah dan gelisah ini pergi dari hari-hariku. Namun terkadang, aku putus asa,sebab  do'aku yang kemarin pergi belum juga kembali. Satu-satunya kunci harapan yang bisa membebaskan aku dari kesendirian yang panjang.

Mungkinkah waktu benar-benar berjalan linier tanpa sempat menjenguk kemarin sedikit saja?

Ku harap engkau masih mau kembali. Datang membukakan terali kehidupan di sekelilingku. Kemudian membawaku berjalan jauh menyusuri pantai, tempat semua duka dan kerinduan pudar................
Smoga...............

Suara Hati yang Membara

Trsxumlah saat kau mngngatq.
Krn saat it q sngat mrnduknmu.
N mnangislah saat kau mrnduknq.
Krn saat it q tak brda dsmpingmu.
Tp, pjamknlah mata indhmu it.
Krn saat it q trsa ad ddkatmu.
Krn q tlh brda dhtimu u/slmax.
Tak ad yg trssa lg u/q.
Slain knangan2 indah saat brsmamu.
Mata indah yg dgx q biasa mlhat keindahan cnta.
Mata indh yg dhlu mlikq.
Kni smw trsa jauh mninggalknq.
Khdupn trsa ksog tnpa keindahanmu.
Hti, cnta, rnduq adlh mlikmu.
Cntamu tak kan prnah mmbebasknq.
Bgmn mgkn q trbang mncari cnta yg laen.
Saat syapq tlah patah krnmu.
Cntamu akn tetp tgl brsamaq.
Hngga akhr hyatq.
N stlah kmatian.
Hngga tngan Tuhan mxatukan qt lg.
Q tdk akn prnah mnemukn yg laen slain cntamu.
Krn mrk tak trtandingi oleh sosok dirimu dlm jwaq.

Colibri (Lalat)

Colibri (lalat) adalah makhluk Allah yg sangat unik yg masih termasuk dlm keluarga burung. Walaupun seringkali tidak disukai krn kotor dan dapat menyebarkan penyakit, penciptaannya sangat menakjubkan. Seekor lalat beratnya tidak lebih dari 5 gram dgn panjang skitar 3 cm, dia mampu terbang ke depan atau ke blakang, serta naik ke atas atau tetap pada tempatnya di angkasa. Dia dapat terbang sampai pada ketinggian 500 m, dengan kecepatan 10 km perjam dan dengan 100 kali kepakan sayapnya pada titik pertama, subhanallah....

Hidup Berawal Dari Mimpi

Setiap orang pasti mempunyai keinginan yang berbeda beda. Keinginan merupakan suatu hal yg sangat penting dalam hidup ini, karena keinginan adalah suatu pemicu setiap manusia untuk berkembang. Keinginan akan menjadi nyata jika kita ketahui apa yang sebenarnya yang dibutuhkan dalam hidup ini.

Keinginan hampir sama dengan sebuah mimpi, akan tetapi orang2 mengatakan bahwa mimpi adalah bunga tidur yang tak akan jadi nyata. Tapi sebenarnya mimpi bisa jadi sebuah firasat yang mungkin ada hubungannya dengan kehidupan kita. Tak ada salahnya kita mempunyai sebuah keinginan ataupun mimpi, namanya juga "ingin", kata itu sebenarnya menjadi tolak ukur kita sebagaimana ingin mencapai sebuah mimpi yang mungkin untuk sekarang ini tertunda entah esok akan menjadi kenyataan.

Seperti orang orang lainnya akupun punya sebuah mimpi yang aku rasa tak mungkin jadi kenyataan, akan tetapi apa salahnya kita bermimpi???
(gak ada yang ngelarangkannn..?? ^^). Mimpiku untuk memilikinya sepenuhnya, ingin menjadi seorang wanita yang sempurna, ingin membahagiakan orang tuaku, dan mimpi mimpiku yang lainnya...

Terkadang orang orang yang ada disekeliling kita menjadi inspirasi sehingga kita mempunyai keinginan, misal "aku pingin jadi dokter seperti dia", tak hanya orang kaya yang ingin menjadi kaya, tapi orang miskinpun mau menjadi kaya atau tak hanya orang alim yang ingin surga tuhan, tapi pendosapun menginginkannya. Jadi, tak ada salahnya kita kita mempunyai keinginan meskipun itu tak akan jadi kenyataan dan jaganlah merasakan tersiksa karena keinginan. Berbahagilah kalian yang punya keinginan dalam hidup..

Walaupun itu sebatas mimpi (nano),, kita harus meraih mimpi (j-rocks) itu,,,
hohohoho...

Semangat ya kawan...
Untuk meraih mimpi mimpi kalian...

Always Remember To ALLAH



  • Dzikir menjauhkan diri dari syetan dan menghancurkan kekuatanya

  • Dzikir menyebaban kita dicintai Allah SWT

  • Dzikir menjauhkan kegelisahan dan kesedihan hati

  • Dzikir menjadikan hati lapang, gembira dan berseri-seri

  • Dzikir menguatkan tubuh dan hati

  • Dzikir menjadikan bercahayanya rumah dan hati

  • Dzikir dapat menarik rizki

  • Dzikir dapat menumbuhkan perasaan cinta kepada Allah

  • Dengan dzikir, kita akan mampu bermuraqabah yang akan menyampaikan kita kepada derajat ikhsan. Orang yang     telah mencapai derajat ikhsan, dalam ibadahnya seakan-akan melihat Allah SWT
  • kecantikan bukan hanya sebatas fisik

    CANTIK gak melulu urusan penampilan. Otak kudu di-upgrade juga. Bayangkan kalo kamu cantik secara fisik, tapi ternyata isi otak kosong melompong. Hiii…emangnya kamu manekin? Itu tuh, boneka cantik yang suka dipajang di depan toko baju trus diberi baju warna-warni.

    Perempuan cantik identik dengan bodoh. Bukan nyindir loh. Tapi fakta di lapangan yang seringkali berbicara demikian. Coba kamu amati deh, siapa-siapa aja yang demen banget ikut lomba Miss atau kontes yang isinya Cuma pamer aurat. Dijamin semuanya gak ada yang berwajah jelek. Body pun sama-sama aduhai yang bisa bikin jantung kaum adam berdetak kencang.

    CUCU GOOGLE


    Pagi yang Cerah, Selalu di ikuti siang merekah, detik berlalu mengumandangkan sore kan tiba. Sore itu adalah sore yang sangat indah dengan nuansa sunset isyaratkan meronanya sang senja, berpuluh-puluh tahun yang lalu. Rambut uban lelaki tua ronta dengan topi jerami miliknya selagi ia menebang pohon bambu untuk menyeberangi sungai. Ia terus berharap, penantiannya seakan tak akan pernah pupus walau kenyataan berkata; raganya telah tenggelam atas dinginnya angin dalam hempasan senja menyambut malam.
    Samar-samar ia mendengar irama teratur hentakan kaki kuda yang berlari mendekat di atas jalan setapak yang dijejali semak belukar liar. Dengan gelisah ia mengawasi beberapa penunggang kuda memutari tikungan. Ia membiarkan beberapa kuda lewat, tanpa berusaha untuk menarik perhatian. Lalu, satu lagi lewat, dan satu lagi. Hingga akhirnya, penunggang kuda yang terakhir mendekati tempat si orang tua yang duduk bersandar di atas dedaunan kering. Saat penunggang kuda yang terakhir ini mendekat, si orang tua menangkap lemas mata penunggang kuda yang menghampirinya. ia pun bertutur; "Tuan, maukah anda memberikan tumpangan pada saya ke kampung seberang? Kelihatannya hutan ini terlalu penuh dengan semak belukar dan mungkin tak ada jalan untuk berjalan kaki." Sambil menghentikan kudanya, si penunggang menjawab; "Tentu.saja. Naiklah di belakangku." Melihat Orang tua tersebut tak mampu mengangkat kakinya untuk naik ke atas kuda, si penunggang kuda turun dan menolongnya naik ke atas kuda. Si penunggang membawa orang tua itu bukan hanya ke kampung seberang, namun terus ke tempat tujuan dimana orang tua tersebut akan bersinggah, yang hanya berjarak beberapa kilometer. Selagi mereka mendekati gubuk sederhana, rasa ingin tahu si penunggang kuda atas sesuatu, mendorongnya untuk bertanya; "Pak, saya lihat tadi bapak membiarkan penunggang-penunggang kuda lain lewat, tanpa berusaha meminta tumpangan. Saya ingin tahu kenapa di tengah hutan dan pada malam musim dingin seperti ini Bapak mau menunggu dan minta tolong pada penunggang terakhir. Bagaimana jika saya tadi menolak dan meninggalkan bapak di sana?" Orang tua tersebut menurunkan tubuhnya perlahan dari kuda, memandang tepat di kelopak mata si penunggang kuda dan menjawab; "Saya sudah lama tinggal di daerah ini. Saya rasa saya cukup kenal dengan *Orang*" Si orang tua melanjutkan langkahnya perlahan sembari berkata; "Saya cukup memandang mata penunggang yang lain, dan langsung tahu bahwa di situ tidak ada rasa perhatian pada keadaan saya. Pasti percuma saja saya minta tumpangan. Tapi waktu saya melihat matamu, kebaikan hati dan rasa kasihmu terasa jelas ada pada dirimu. Saya tahu saat itu juga bahwa jiwamu yang lembut akan menyambut kesempatan untuk memberi saya pertolongan pada saat saya membutuhkannya." penjelasan yang menghangatkan hati itu menyentuh si penunggang kuda dengan dalam. "Saya berterima kasih sekali atas perkataan bapak", ia berkata pada si orang tua. "Mudah-mudahan saya tidak akan terlalu sibuk mengurus masalah saya sendiri hingga saya gagal menanggapi kebutuhan orang lain." Seraya berkata demikian, si penunggang kuda itu, memutar kudanya dan melanjutkan perjalanannya.
    Kau tak akan pernah tahu kapan kau akan memerlukan orang lain, atau kapan seseorang memerlukanmu. Kebijakan dari seluruh hidupmu melukis sebuah citra dimatamu, yang membantu orang lain melihat, menemukan pertolongan yang ia butuhkan, dan bahwa masih ada keutamaan lain di dunia ini dari pada sekedar peduli dengan dirimu sendiri, yaitu kepedulianmu pada orang lain, sahabatmu atau benar-benar orang lain. Maka bila ada sahabat atau seseorang memerlukan perhatian atau bantuanmu, atau meminta maaf atas satu kesalahan, itu karena ia menghormati dan menghargai kebaikan yang pasti ada dalam jiwamu. Kau dapat menghormati juga permintaan itu, atau kau meninggalkannya di tengah jalan sendirian.